"Indahnya Panggilan-Mu Tuhan"
Tema itulah yang kami, PIA PIR Gereja Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci Randusari Katedral Semarang, angkat saat merayakan Hari Minggu Panggilan, Minggu (30/4).
Ada anak-anak yang memakai kostum romo dan suster. Mereka menjadi penerima tamu, menyapa umat yang datang dan mempersilahkan umat khususnya anak-anak untuk duduk di bagian depan. Anak-anak yang lain bersama para pendamping bertugas dalam kor. Mereka mempersembahkan suaranya untuk memuji Tuhan. Sementara beberapa anak dan remaja mendukung perayaan dengan bermain drama ‘Indahnya Panggilanmu Tuhan’.
Dalam homili, Bruder Eko, Frater Dandhi dan Suster Paschaline menceritakan tentang riwayat panggilan mereka. Mereka juga menjelaskan tahap-tahap menjadi bruder, romo, dan suster. Acara makin menarik saat mereka bertanya kepada anak-anak siapa yang mau menjadi bruder, romo, dan suster. Anak-anak yang mengacungkan jari dan maju ke depan mendapat hadiah.
Menjadi imam, bruder, suster itu adalah suatu panggilan. Panggilan itu adalah interaksi cinta antara kita dengan Tuhan. Ketika kita sudah cinta berarti kita harus mengenal terlebih dulu.
Frater Dandhi
Kalau belum mengenal belum cinta dong. Nah, kita harus mengenal dulu yang namanya Tuhan itu seperti apa. Siapa sih Tuhan menurutku? Dan tentu menjadi seorang imam, bruder, suster itu nggak harus pinter kok, yang penting mau belajar. Nggak harus ganteng, gaul, trendy, yang penting mau bersosialisasi dengan orang lain. Menjadi imam, bruder, suster itu juga nggak harus suci. Orang yang berdosa pun juga bisa asal mau mendengarkan suara Tuhan dan bimbingan Roh Kudus
Setelah komuni, anak-anak maju ke depan untuk menerima berkat dari romo. Mereka juga mendapat bingkisan khusus yang sudah disiapkan panitia.
Selamat Hari Minggu Panggilan. Semoga panggilan menjadi Bruder, Romo, dan Suster makin bertumbuh di hati anak-anak dan remaja sehingga Kerajaan Allah makin berkembang di dunia ini.
Goen