Setiap bulan Mei, Gereja memperingati Bulan Maria. Gereja Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci Randusari – Katedral Semarang , pada tanggal 30 April 2018 yang lalu mengadakan Perayaan Ekaristi Pembukaan Bulan Maria.
Perayaan ini bernuansa beda dari biasanya. Karena diawali dengan sebuah fragmen… dan perarakan patung Bunda Maria. Perarakan diawali dengan para ibu yang menyapu jalan untuk dilewati perarakan. Patung Bunda Maria yang diarak ini merupakan patung baru.
Pada homili, Romo Heri dan OMK menampilkan sebuah fragmen yang bercerita tentang sebuah kekuasaan, ke-“Aku”-an dan keinginan pribadi masing-masing. Diceritakan para punakawan, Gareng, Petruk, Bagong, saling menyombongkan diri, bahwa pribadi masing-masing lah yang paling baik, paling benar dan paling bisa memimpin.
Sampai pada puncak ketegangan antara Gareng, Petruk dan Bagong… datang Sang Semar yang diperankan oleh Romo Heri. Dan Semar memberikan petuah dan nasihat untuk mereka bertiga. Jadi lah orang yang baik, meskipun tidak terkenal. Jadilah orang yang dermawan, meskipun tidak dikenal.
Dan setelah fragmen, dilanjutkan dengan pemberkatan patung Bunda Maria.